Istilah-istilah Impor yang Perlu Anda Ketahui

Memahami istilah-istilah dalam dunia impor sangat penting untuk memastikan proses bisnis berjalan lancar. Berikut adalah beberapa istilah impor yang sering digunakan beserta penjelasannya:

10 Istilah Impor yang Perlu Anda Ketahui

1. Consignee

  • Definisi: Consignee adalah pihak yang menerima barang impor. Biasanya, ini adalah pembeli atau penerima akhir dari barang yang dikirimkan.
  • Contoh Penggunaan: “Consignee bertanggung jawab untuk mengurus penerimaan barang di pelabuhan tujuan.”

2. Air Waybill (AWB)

  • Definisi: Air Waybill adalah dokumen pengiriman yang dikeluarkan oleh perusahaan penerbangan untuk barang yang diangkut melalui udara. Dokumen ini berfungsi sebagai bukti kontrak pengiriman antara pengirim dan maskapai penerbangan.
  • Contoh Penggunaan: “Air Waybill harus disimpan dengan baik sebagai bukti pengiriman barang melalui udara.”

3. Stuffing

  • Definisi: Stuffing adalah proses memasukkan barang ke dalam kontainer untuk persiapan pengiriman. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan barang tidak rusak selama perjalanan.
  • Contoh Penggunaan: “Proses stuffing harus dilakukan dengan teliti untuk memastikan semua barang terkemas dengan aman.”

4. Bill of Lading (B/L)

  • Definisi: Bill of Lading adalah dokumen yang dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran yang menyatakan pengiriman barang dan rincian tentang barang yang diangkut melalui laut.
  • Contoh Penggunaan: “Bill of Lading diperlukan untuk klaim asuransi jika terjadi kerusakan barang selama pengiriman.”

5. Freight Forwarder

  • Definisi: Freight Forwarder adalah perusahaan atau individu yang mengatur pengiriman barang atas nama pengirim. Mereka menangani berbagai aspek logistik termasuk pemesanan ruang kapal, penyimpanan, dan dokumentasi pengiriman.
  • Contoh Penggunaan: “Freight Forwarder membantu mengelola semua kebutuhan logistik untuk impor barang.”

6. Customs Clearance

  • Definisi: Customs Clearance adalah proses yang harus dilalui oleh barang impor di pelabuhan atau bandara untuk mendapatkan izin masuk dari otoritas bea cukai.
  • Contoh Penggunaan: “Proses customs clearance bisa memakan waktu jika dokumen tidak lengkap.”

7. Harmonized System Code (HS Code)

  • Definisi: HS Code adalah kode numerik yang digunakan secara internasional untuk mengklasifikasikan produk dalam perdagangan global.
  • Contoh Penggunaan: “Setiap barang impor harus memiliki HS Code yang sesuai untuk keperluan bea cukai.”

8. Incoterms

  • Definisi: Incoterms (International Commercial Terms) adalah serangkaian istilah yang diterbitkan oleh International Chamber of Commerce (ICC) yang menjelaskan tanggung jawab penjual dan pembeli dalam perdagangan internasional.
  • Contoh Penggunaan: “Penjual dan pembeli harus sepakat mengenai Incoterms yang digunakan dalam kontrak perdagangan.”

9. Certificate of Origin (COO)

  • Definisi: Certificate of Origin adalah dokumen yang menyatakan negara asal barang yang diimpor. Dokumen ini sering kali diperlukan untuk mendapatkan tarif bea masuk yang lebih rendah.
  • Contoh Penggunaan: “Certificate of Origin diperlukan untuk mendapatkan tarif preferensial di negara tujuan.”

10. Duty

  • Definisi: Duty adalah pajak yang dikenakan pada barang impor oleh otoritas bea cukai.
  • Contoh Penggunaan: “Duty pada barang elektronik bisa cukup tinggi, tergantung pada negara asal dan tujuan.”

Jika Anda membutuhkan bantuan profesional, pertimbangkan untuk menggunakan jasa Impor Kargoo. Kargoo adalah penyedia layanan impor yang berpengalaman, siap membantu Anda dari tahap awal hingga barang sampai di tangan Anda. Dengan Kargoo, Anda dapat menikmati kemudahan, keamanan, dan efisiensi dalam berbelanja dari luar negeri. Hubungi Kargoo sekarang dan mulailah pengalaman impor Anda dengan lebih percaya diri!

Baca juga Baju Bekas Impor: Legal atau Ilegal?