Kelebihan & Kekurangan Kargo Udara dan Laut

Perbandingan Kargo Udara dan Kargo Laut: Mana yang Lebih Tepat untuk Pengiriman Internasional?
Pemilihan moda transportasi menjadi keputusan strategis dalam perdagangan internasional. Kecepatan, biaya, dan keamanan pengiriman akan sangat bergantung pada apakah barang dikirim melalui udara atau laut. Keduanya memiliki peran penting dalam rantai pasok global, dengan keunggulan sekaligus keterbatasan yang perlu dipahami sebelum menentukan pilihan. Ada pertimbangan waktu, jenis barang, hingga tujuan akhir yang akan mempengaruhi keputusan. Di sinilah perbandingan kargo udara dan laut menjadi penting, karena keduanya menawarkan kelebihan sekaligus keterbatasan yang berbeda.
Apa Itu Kargo Udara dan Kargo Laut?
Kargo udara adalah pengiriman barang melalui pesawat kargo khusus atau ruang kargo pada pesawat penumpang. Moda ini dikenal cepat dan presisi, cocok untuk barang bernilai tinggi, mudah rusak, atau sensitif terhadap waktu.
Sebaliknya, kargo laut menggunakan kapal kontainer dengan opsi FCL (Full Container Load) maupun LCL (Less than Container Load). Biaya lebih rendah dan kapasitas besar menjadikannya tulang punggung perdagangan global.
Menurut International Air Transport Association (IATA), kargo udara hanya mewakili sekitar 1 % dari total tonase perdagangan global namun dengan permintaan yang meningkat 11% pada tahun 2024 dari tahun sebelumnya. Sementara itu, laporan tahunan UNCTAD Review of Maritime Transport 2024 menunjukkan hampir 80 persen volume perdagangan internasional masih ditangani melalui laut, mencerminkan dominasi biaya dan kapasitas yang dimiliki moda ini.
Kelebihan dan Kekurangan Kargo Udara
Keunggulan utama kargo udara adalah kecepatan. Rute dari Asia Tenggara ke Amerika Serikat atau Eropa biasanya memakan waktu hanya 4 hingga 7 hari, termasuk proses bea cukai. Hal ini menjadikannya pilihan utama bagi barang dengan kondisi harus cepat sampai ke tujuan, misalnya: makanan.
Keamanan juga lebih terjamin. Bandara menerapkan standar ketat, mulai dari pemindaian X-ray hingga inspeksi manual, sehingga risiko kehilangan atau kerusakan relatif rendah. Selain itu, jadwal penerbangan cenderung lebih stabil dibandingkan kapal laut yang rawan tertunda akibat cuaca atau kepadatan pelabuhan.
Namun, semua keunggulan ini dibayar dengan biaya tinggi. Tarif kargo udara bisa mencapai 5 hingga 10 kali lebih mahal dibandingkan laut. Rata-rata pengiriman ke Amerika Serikat berkisar $7 – $30 per kilogram, sedangkan ke Eropa sekitar $6 – $25 per kilogram. Kapasitas terbatas juga menjadi kendala, terutama untuk barang berukuran besar atau terlalu berat. Jenis barang tertentu, seperti baterai litium, cairan, dan bahan berbahaya, bahkan membutuhkan izin khusus atau tidak dapat dikirim sama sekali.
Baca juga: Pengertian dan Cara Kerja Worldwide Shipping
Kelebihan dan Kekurangan Kargo Laut

Kargo laut menawarkan efisiensi biaya yang sulit ditandingi. Kontainer 20 kaki dari Jakarta ke Los Angeles biasanya dikenakan tarif antara USD 1.200 hingga 1.800, jauh lebih murah dibandingkan udara. Untuk pengiriman parsial, opsi LCL memungkinkan eksportir berbagi ruang dengan biaya sekitar $60 – $80 per CBM.
Selain biaya, kapasitas besar adalah daya tarik utama. Kapal kontainer ultra besar mampu membawa lebih dari 20.000 TEUs dalam satu perjalanan, memungkinkan pengangkutan barang industri berat, mesin, dan bahan baku dalam jumlah masif.
Namun, kelemahan utamanya adalah waktu. Transit dari Indonesia ke Amerika Serikat membutuhkan sekitar 28 – 35 hari, sementara ke Eropa bisa mencapai 30 – 40 hari. Faktor eksternal seperti cuaca, kemacetan pelabuhan, atau pemeriksaan bea cukai dapat memperpanjang waktu lebih lama. Biaya tambahan juga perlu diperhitungkan, mulai dari port handling, trucking, hingga demurrage ketika kontainer tertahan di pelabuhan.
Estimasi Waktu dan Biaya Pengiriman dari Indonesia
Bagi eksportir dan importir, memahami estimasi pengiriman menjadi kunci dalam merencanakan rantai pasok. Berikut gambaran umum:
Estimasi Waktu (Transit Days)
- Indonesia → USA: Udara 5–7 hari, Laut 28–35 hari
- Indonesia → Eropa: Udara 4–6 hari, Laut 30–40 hari
- Indonesia → Australia: Udara 2–4 hari, Laut 10–15 hari
- Indonesia → Jepang: Udara 2–3 hari, Laut 7–10 hari
- Indonesia → Hongkong: Udara 1–2 hari, Laut 5–7 hari
- Indonesia → Taiwan: Udara 2–3 hari, Laut 7–10 hari
- Indonesia → Saudi Arabia: Udara 4–6 hari, Laut 25–30 hari
Estimasi Biaya
- Udara: $5 – $12 per kg tergantung rute dan berat.
- Laut (LCL): $50 – $80 per CBM.
- FCL (20 ft): $800 – $2.000 tergantung tujuan.
Angka ini bersifat indikatif karena biaya aktual sangat bervariasi dan bergantung pada musim, harga bahan bakar, biaya jasa forwarder atau import dan kondisi pasar logistik global.
Lagi mencari layanan kargo untuk pengiriman internasional?
Cek Layanan Jasa Pengiriman Kargo Regular & Kargo Express dari Kargoo.id
Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Memilih Moda Kargo
Pemilihan antara udara dan laut sebaiknya mempertimbangkan kombinasi beberapa faktor, bukan hanya harga atau kecepatan.
- Jenis barang: Produk bernilai tinggi atau mudah rusak lebih cocok dikirim melalui udara, sementara barang massal seperti bahan kimia, mesin, atau komoditas pertanian lebih efisien lewat laut.
- Budget: Perusahaan dengan margin ketat cenderung memilih laut, sedangkan industri yang menuntut kecepatan pasok, seperti fashion atau elektronik, lebih siap membayar biaya udara.
- Deadline: Barang musiman atau promosi terbatas tidak bisa menunggu pengiriman laut.
- Volume dan berat: Barang dalam jumlah besar lebih ekonomis dikirim melalui laut, sementara barang ringan bernilai tinggi lebih masuk akal dikirim dengan udara.
Mana yang Lebih Baik, Kargo Udara atau Laut?
Tidak ada jawaban tunggal. Kargo udara unggul dalam kecepatan dan keamanan, sementara laut menawarkan kapasitas dan biaya rendah. Banyak perusahaan menggunakan kombinasi keduanya, mengirim sebagian barang melalui udara untuk memenuhi kebutuhan mendesak, sementara stok utama dialokasikan lewat laut. Pendekatan multimoda ini memberikan keseimbangan antara efisiensi biaya dan ketepatan waktu.
Baca juga: Pengertian Freight: Definisi, Jenis, dan Fungsinya dalam Dunia Logistik
Kesimpulan
Kargo udara dan laut sama-sama vital dalam perdagangan internasional. Udara menawarkan kecepatan, keamanan, dan reliabilitas, sedangkan laut menyediakan kapasitas besar dengan biaya jauh lebih rendah. Pilihan terbaik bergantung pada kebutuhan spesifik barang, tujuan, anggaran, dan tenggat waktu. Dengan memahami karakteristik keduanya dan bekerja sama dengan forwarder yang andal, perusahaan dapat mengoptimalkan strategi logistik sekaligus menjaga daya saing di pasar global.
FAQ Seputar Kargo Udara dan Laut
Apakah kargo udara bisa lebih murah dari laut?
Jarang, kecuali saat tarif laut melonjak tajam akibat krisis kontainer.
Bagaimana cara menghitung biaya kargo?
Udara dihitung berdasarkan chargeable weight (perbandingan berat aktual dan volumetrik), sedangkan laut menggunakan CBM untuk LCL atau tarif flat per kontainer untuk FCL.
Apa dokumen utama ekspor impor?
Invoice, packing list, airway bill atau bill of lading, dan dokumen bea cukai.
Apakah bisa menggabungkan udara dan laut?
Ya, dikenal sebagai multimodal atau sea-air shipment, biasanya dipakai untuk menekan biaya sekaligus menjaga ketepatan waktu.
Bagaimana memilih forwarder yang tepat?
Pilih yang memiliki reputasi baik, jaringan global, layanan transparan, dan dukungan bea cukai yang memadai.
Butuh Jasa Forwarder Internasional terpercaya? Ada Layanan Jasa Forwarder Kargo Kargoo.id
Featured image by Patrick Campanale on Unsplash